Saturday, September 18, 2010

Selamat Hari Raya Aidilfitri


Rakan taulan yang dihormati sekalian



Dipagi yang berseri, dihiasi mentari yang tiada pernah ingkar janji, menyambut hari fitri yang memancarkan dedikasi, tiada untaian yang sejalan untuk dikatakan, tak ada ratapan terdepan untuk diungkapkan, tiada puji terkini yang menghiasi, tak ada sanjungan yang berkenan, kecuali syukur alhamdulillah atas  segala rahmad yang terpahat, karunia yang senantiasa menyerta, barokah yang taklelah melimpah, kasih sayang yang tak pernah melayang, sehingga pada hari ini kita mempunyai kemahuan dan kemampuan, kerelaan dan keutamaan, untuk menunjukkan kebesaranNya melalui solat aidilfitri dengan menjujung tinggi keagunganNya.

Solawat serta salam semoga selalu melimpah dengan ruah, menuju secara terpadu, menjana penuh makna kepada Khalillullah Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan panutan, bantuan dan pertolongan menuju reda dan kurnia sebagai hamba Allah yang selalu melaksanakan kehendakNya, Muhammad adalah  suami dan kepala keluarga yang selalu bertanggungjawab, menjadi pejabat yang selalu memikirkan rakyat, pemimpin yang sentiasa terjaga dan bijaksana, bertutur jujur, selalu mempunyai andil dalam berlaku adil, Laqad kaana lakum fii rasulillahi uswatun khasanah, sungguh dalam diri Rasulullah terdapat keteladanan yang baik. Dikala krisis kepercayaan terhadap pemimpin melanda bangsa tercinta, disaat kehilangan panutan yang sepadan untuk dijadikan rujukan, dikala tiada tokoh yang dapat menjadi model dalam mengembang amanah, maka nilai-nilai keteladanan Rasululullah SAW merupakan fakta dan realiti yang dapat dijadikan idola untuk diteladaninya.

Sebagai implementasi dalam menapaki hari yang fitri, tiada aksi yang sesuai untuk direalisasi, tiada ungkap yang harus dicakap, tak ada arti yang hakiki, tiada yang tepat untuk didapat, kecuali selalu menghiasi diri dengan segala apa yang dikehendaki dan sekali-kali tiada mendekati segala yang tiada diberkati.


Wahai rakan-rakan ku sekalian

Sebulan sudah kita lalui untuk menahan diri dari segala nafsu yang menggebu, menahan lidah dari berbicara dusta dan ghibah, menahan mata dari pandangan durjana, menahan telinga dari mendengarkan pergunjingan tak bermakna, menahan tangan dari berbuat kejahatan tak terperikan, menahan kaki dari melangkah ketempat tiada berarti yang mengotori.

Sepuluh hari yang pertama kita lalui masa-masa penuh rahmah, disusul sepuluh hari kedua masa penuh maghfiroh (ampunan) dan sepuluh hari terakhir itqun minnar (terbebas dari api neraka). Tiada harap semoga apa yang telah kita lakukan mendapatkan ketiga-tiganya, rahmat Allah dalam melaksanakan amanahnya, pengampunan terhadap dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan serta terbebas dari api neraka yang pasti selalu membara.

Sebagai aksi mengaca diri, dapat dilihat dari amalan-amalan yang akan kita lakukan setelah ramadhan ditinggalkan dan aidulfitri dilalui, lebih dekat kepada Allah SWT ataukah malah sebaliknya, dan itu pun bergantung kepada kita sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi Ana indzanni abdi bii, Aku mengikuti keyakinan hambaKu, yang bermakna bahwa jika seseorang yakin bahwa Allah akan menerima amalnya, Allah akan menerima amalNya, dengan catatan bahwa amal dan tata cara melaksanakan sesuai dengan yang dikehendakiNya.

Wahai rakan-rakan ku sekalian

Sejak terbenamnya mentari hingga datang kembali di ufuk timur, gemuruh takbir, tahmid dan tahlil menggema disegenap belantara, sebagai pengakuan dan pernyataan bahwa keagungan, kebesaran hanyalah milik Allah SWT, untuk itu pada hari yang mulia ini kita curahkan segala kemampuan dan daya kita untuk rukuk dan sujud kehadirat Allah SWT dan tiada harap kecuali senantiasa dalam redhaNya.Amin Ya Robbal Aalamiin

Dihari aidilfitri ini, mari kita renungkan dan perhatikan kerabat dan orang-orang terdekat yang selalu ada dihati dan kita cintai: adik beradik, ayah-ibu, saudara, isteri, suami, tetangga, sahabat, bawahan, pimpinan dan handai taulan. Adakah di antara mereka yang tak lagi bersama merayakan hari aidilfitri ini? adakah di antara mereka yang sudah mudik kepada illahi Yang Maha Suci? kemanakah, abang-abang atau nenek yang selalu menyambut kedatangan cucu-cucunya? kemanakah ayah atau Ibu yang tahun lalu menyambut uluran tangan kita dengan tetesan air mata kasih sayang? kemanakah kakak atau adik yang pada lebaran lalu masih melimpah bahagia bersama kita? kemanakah tetangga atau sahabat dekat yang dulu pernah memeluk kita dan mengucapkan selamat aidilfitri, taqobballallu minna wa minkum? Kemanakah bawahan atau pimpinan yang selalu mengucap permohonan ma’af atas segala khilaf?

Ya Illahi Yang Maha Tinggi, mereka telah kembali, mereka telah mudik ke kampung halaman abadi yang tiada bertepi, memenuhi panggilan Ilahi menapaki hidup yang hakiki. Kita tidak tahu, apakah Ramadhan dan aIdulFitri kali ini merupakan Ramadhan dan Idul Fitri kita yang terakhir, idza ja aajaluhum fala yasta’khiruuna saa atan wala yas taqdimun, tiada kemampuan pada diri kita untuk mengakhirkan maupun mendahulukannya, semua sudah menjadi kehendakNya.



Wahai rakan-rakan ku sekalian

Seberapa besar persiapan tabungan yang akan menjadi bekal saat kembali kealam yang tiada bertepi, kampung halaman nan abadi. Andaikan, setelah Idul Fitri ini, malaikat maut datang menjemput, sudah cukupkah perbekalan yang akan menyelamatkan kita dari semua prosedur pemeriksaan di akhirat yang pasti kita lewati? bagaimana dengan shalat kita, bagaimana dengan puasa kita, bagaimana dengan amal sholeh kita, bagaimana dengan bakti kita pada orang tua, bagaimana hubungan kekerabatan dengan saudara-saudara kita, bagaimana aktivitas selama melaksanakan tugas, bagaimana perilaku kita terhadap bawahan, bagaimana sikap kita terhadap para pemimpin. Hari ini, saatnya kita melakukan instropeksi, koreksi diri dengan hati yang tulus dan pasrah diri, untuk bersama-sama memperbaiki diri guna meraih ridho Ilahi Rabbi.

Wahai rakan-rakan ku sekalian

Khilaf dan dosa yang dilakukan manusia bersifat vertikal dan horizontal. Secara vertikal, dosa dan kekhilafan yang telah dilakukan sangat mudah dan tidak mengalami kesukaran untuk menghapusnya, dengan penyesalan yang mendalam dan memohon ampunanNya, insyaallah dosa dan khilaf menjadi tiada, namun kekhilafan horizontal rasanya memerlukan masa dan cara tersendiri untuk menghapusnya. Selama interaksi yang pernah kita lakukan, mungkin terdapat polah dan tingkah yang dapat menyakitkan dan kurang berkenan terhadap sesama. Meski demikian, dalam kenyataannya manusia sangat berhati-hati dalam kaitannya dengan hubungan vertikal walaupun untuk memohon ma’af sangat mudah, dan sangat ceroboh dan gegabah berkaitan dengan hubungan horizontal. Padahal kekhilafan yang mungkin terjadi sangat sukar untuk menghapusnya, apalagi jika hal itu diperbuat dengan tanpa kesengajaan sehingga kita tidak menyadari bahwa apa yang dilakukan sesungguhnya melukai hati kawan, pimpinan, bawahan ataupun handai taulan.

Wahai rakan-rakan ku sekalian

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian siapakah orang yang merugi? Sahabat pun menjawab: Orang yang merugi adalah mereka yang tidak lagi mempunyai wang atau pun barang Rasululullah pun meneruskan : Sesungguhnya orang yang merugi adalah mereka yang datang pada hari kiamat dengan membawa solat, puasa, zakat, sementara mereka telah berbuat suka mencaci maki, menuduh, memakan harta yang bukan haknya, mengalirkan darah, menganiaya, maka kepada mereka diberikan pahala dari kebaikan-kebaikan yang telah dilakukannya, dan apabila pahala-pahala kebaikan yang dimiliki telah habis, diambillah dosa-dosa dan kesalahan orang yang teraniaya tersebut dan ditimpakan kepadanya, kemudian orang itu akan dilemparkan ke dalam api neraka.

Apa yang disampaikan Rasulullah memberikan pelajaran kepada kita, bahwa dalam melaksanakan kehidupan di dunia yang fana ini hendaknya menyeimbangkan untuk berbuat baik dalam arah vertikal dan horizontal. Banyak di antara kita yang rajin dan tertib melakukan solat, puasa, zakat, dan juga telah mengunjungi baitullah, namun dalam hubungannya secara horizontal, dalam kaitannya dengan sesama manusia, mereka terbiasa melakukan hal-hal yang menyakitkan, mencaci  maki adalah kebiasaan sehari-hari, menuduh dilakukan tanpa rasa bersalah, menfitnah tanpa pernah berbenah, merampas hak dari mereka yang berhak, berbohong sudah tak dapat ditolong, berdusta adalah hal biasa, sewenang-wenang sebagai kesenangan, berlaku tidak adil dan merasa dirinya paling benar dan paling berhak adalah sesuatu yang selalu dilakukan sebagai kebiasaan.

Di hari aidilfitri ini, mari kita introspeksi terhadap tingkah dan perangai kita, adakah ungkap dan ucap kita menyinggung perasaan orang lain, tingkah dan perbuatan kita menjadikan susah orang lain, posisi dan kedudukan yang sedang dipegang menjadikan rasa sombong, sebagai bawahan selalu berbuat ghibah. Sekali lagi, tidak ada kata lain kecuali mohon kepada Allah semoga segala khilaf yang pernah dilakukan diampuni oleh Allah SWT.

Wahai rakan-rakan ku sekalian

Dalam pergaulan yang kita lakukan, baik ketika kita berada di rumah, antara suami isteri, orang tua dengan anak, anak dengan anak, saudara dengan saudara, sesama tetangga, demikian juga yang berlaku di tempat kerja, antara pimpinan dan bawahan, sesama pekerja, mungkin ada yang berbuat dan bertingkah terasa menyakitkan diri kita. Kata-kata yang dikeluarkan telah menyinggung dan menyakitkan perasaan, baik yang dilakukan dengan penuh kesengajaan ataupun karena kekhilafan, maka tidak ada hal lain yang dapat kita lakukan adalah memberikan ma’af kepadanya, meski sesungguhnya kita juga dapat membalas perlakuan yang mungkin pernah dilakukan kepada kita.

Sebagaimana dituntunkan Rasulullah SAW ketika Uqbah bin Amir meminta kepada Rasulullah Wahai Rasulullah, beritahulah kepadaku tentang perbuatan yang terbaik, Rasulullah pun menjawabnya Wahai Uqbah, tetaplah menyambung hubungan tali silaturahim dengan orang yang memutuskannya, memberi ma’af kepada orang yang telah mencelakaimu dan janganlah dendam terhadap orang yang berbuat salah kepadamu.

Allah mengingatkan bahwa orang yang terbaik dalam menjalankan perintahNya dan dikatakan sebagai sifat-sifat orang yang bertaqwa adalah mereka yang suka mema’afkan kesalahan orang lain, sebagaimana tersebut dalam S Ali Imron 134 : (yaitu) Orang yang suka menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang lain.

Dr. Muhammad Ali Al Hasmi menuliskan, bahwa toleransi dan ma’af merupakan sifat mulia yang tidak dapat dicapai kecuali bagi mereka yang hatinya siap menerima bimbingan Islam dan ajaranya yang mulia. Mereka lebih memilih ma’af, pahala dan kehormatan dari Allah SWT daripada mengikuti hawa nafsu untuk dendam kepada orang lain. Jika kejahatan dibalas kejahatan, akibatnya adalah kebencian dan dendam selalu membara, bagai api disiram minyak, namun jika kejahatan dibalas dengan kebaikan, dendam pun menjadi padam, bagai api bertemu air, hal ini sebagaimana disebutkan dalamfirman Allah SAl Araf 199 : Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.




Wahai rakan-rakan ku sekalian

Mema’afkan kesalahan orang lain adalah sangat susah untuk dilakukan, apalagi jika kita merasa benar, untuk itu pada hari yang fitri ini, adalah peluang yang tepat untuk melebur dosa dan kesalahan kita, baik kepada Sang Pencipta, apalagi terhadap sesama dan terutama kepada kedua orang. Kalau bukan lantaran orang tua, insyaallah kita tidak akan pernah ada, mereka telah memberikan segalanya bagi kita, mulai dari kecil dipenuhinya keperluan makan, pakaian, pendidikan dan bahkan diantarkan agar dapat menjadi orang yang mandiri dalam menjalani hidup dan kehidupan di dunia fana ini. Dengan belaian kasih sayang tanpa mengharap balasan telah dilakukannya, namun apa yang sudah dapat kita lakukan kepada mereka, bahkan tidak jarang kita selalu menuntut kepada mereka yang kadang beliau tidak mampu untuk memberikannya, belum lagi kadang kita berbuat sesuatu yang dapat menyakitkan hati mereka, namun kasih sayang mereka tidaklah padam dengan berbagai tingkah dan polah yang kita lakukan. Allah pun memerintahkan untuk berbakti dan berbuat bagi kepada kedua orang tua, sebagaimana termaktub dalam QS Luqman 14 yang artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuatlah baik) kepada kedua Ibu Bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada kedua orang Ibu Bapakmu, hanya kepadaKu-lah engkau kembali. Untuk itu mari kesempatan yang terbaik ini kita manfaatkan dan gunakan untuk berbakti dan silaturahim kepada kedua orang kita dan tidak lupa selalu mendoakannya.

Di hari yang fitri ini, selain kita selalu memohon maaf, mari kita buka lebar-lebar pintu maaf, kita buka pintu rumah kita untuk menerima saudara-saudara yang hendak melaksanakan silaturahim, pengorbanan tenaga, masa dan biaya mereka lakukan untuk melakukan silaturahim. Untuk itu, tiada ucapan yang dapat dikatakan kecuali terima kasih yang tiada hingga dan jutaan maaf tersampaikan. Rasulullah SAW mengingatkan Sesungguhnya sesyukur-syukurnya manusia kepada Allah SWT, tergantung kepada rasa terima kasih mereka kepada sesama manusia (HR Ahmad dan Thabrani).

Demikian juga sabda Rasulullah yang diriwayatkan Bukhori Belum sempurna iman seseorang diantara kamu, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri (HR Bukhori)

Wahai rakan-rakan ku sekalian

marilah bersama-sama kita memohon ridlo dan karuniaNya


Ya Allah… Yang Maha Pengasih tanpa pilih kasih, Yang Maha Penyayang tiada pandang saying. Di pagi yang cerah ini, diiringi mentari pagi yang menyinari Perkenankan kami berserah diri, menghadirkan hati secara hakiki





Ya Allah ... Ya Rabbi

Sucikan hati kami yang dhaif ini,
Fitrahkan nurani kami yang rawan ini,
Ajari kami keberanian menaklukkan nafsu yang menyelimuti,
Bimbinglah kami menempuh jalur Iskhlas yang Engkau Ridhoi

Ya Allah... Ya Rahman

Muhammad adalah Nabi Pilihan...
Nabi yang selalu mengikuti arah Illahi...
Memiliki jiwa tak pernah berhenti untuk mencari..
KaruniaMu selalu disyukuri..
Hingga Engkau menunjuki jalan yang sejati..
Pintu kemuliaan di dunia engkau buka lebar untuknya
Barisan cahaya berkilau sepanjang masa engkau berikan..
Tiada harap yang terlalu sarat..
Pandulah kami untuk senantiasa mengikuti jalan Muhammad..
Jalan bagi setiap hati hakiki yang tak pernah berhenti mencari...



Ya Allah Yang Maha Tinggi

Dzat Maha suci dan Muara sungai ikhlas tempat persembahan kembali
Yang merelai Muhammad meruntuhkan penjara dunia jiwanya
Peluklah kami dalam samudra cinta kasih Ilahi yang tiada bertepi
Anugerahkan kepada kami kekuatan untuk mengikis lapis dosa..
Yang selalu datang dan merintang,
Dalam pandang mata dan nurani kami..
Agar kami mempunyai kemauan dan kemampuan..
Memeluk indah petunjukMu..
Menapaki hari-hari yang bertepi di dunia fana ini



Ya Alllah Yang Maha Melihat

Engkau selalu mengetahui apa yang kami sembunyikan
Selalu menyapa apa yang kami dhahirkan,..
Tiada satu pun yang terhalangi bagiMu,..
Tanamkanlah cinta kasih kami kepada petunjukMu...
Senantiasa menegakkan perintahMu hanya karenaMu...


Ya Allah Yang Maha Mendengar

Jadikanlah kami dan anak keturunan kami..
Orang-orang yang selalu menjalankan perintahMu...
Perbaikilah agama kami untuk kami..
Sebagai benteng urusan kami
Perbaikilah dunia kami untuk kami..
Sebagai sandaran menjalankan perintahMu
Perbaikiliah akhirat kami untuk kami..
Sebagai terminal kami mengabdi..



Ya Allah Yang Maha Pengampun..

Telah banyak dosa yang kami perbuat..
Tiada sedikit kebohongan dan ketidak jujuran yang kami lakukan..
dengan kesengajaan maupun keterlenaan kami…
Kepada Ibu Bapak, saudara, sahabat, pimpinan, bawahan, dan juga kepadaMU..
Ya Allah .. hanya Engkaulah yang berkenan mengampuniNya..


Ya Allah.. jadikanlah anak, istri atau suami kami sebagai penyejuk mata bagi
kami.. dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang taqwa...


Ya Allah... Yang Maha Kuasa..

Jadikanlah pemimpin-pemimpin kami..
Melaksanakan amanah sesuai dengan petunjukMu...
Kejujuran dan kebenaran selalu diutamakan
Berikanlah kekuatan kepada mereka untuk mengembanNya...
Terhindar dari segala cela yang tiada pernah Engkau rela



Ya Allah Yang Maha Penolong

Tolonglah kami agar selalu istiqomah dalam jalanmu..
Tunjukkan kebaikan dimanapun kami berada..
Tetapkan diri kami dalam ketaqwaan dimanapun kami mengabdi



Wednesday, September 8, 2010

Kembara Ke Istanbul

Dalam Kenangan...........Kembara Menuju Jihad Keredhaan Ilahi

ni masa kat tepi pagar Blue Mosque........Istanbul...


Ni aku tengah naik feri ........merentasi selat Bosphorus.....selat ni membahagikan bahagian timur dan bahagian barat turki leee.....Eropah dan Asia....


dok tengah berdebar-debar....tunggu turn untuk present paper ........di World Conferences Educational Sciences.....wakil Prof. Madya Dr. Sharifah Norhaidah Syed Idros (Dalam Kenangan)........


Walau dengan apa cara sekalipun.......perjuangan haruslah diteruskan....tanpa mengenal erti putus asa.....dengan penuh keazaman.
============================================

Tuesday, September 7, 2010

Kemenangan Dalam Perjuangan

Mencari Keredhaan Ilahi
......tiba-tiba terdetik dihati aku untuk mencoret segala isihati ketika menghadapi ramadhan....yang akan ku tinggalkan tak lama lagi...lebih kurang dalam 2 hari lagi....rasanya...esok mungkin hari terakhir kita berada dalam bulan ramadahan....maknanya hari terakhir untuk kita melipat gandakan lagi usaha kita dalam mencari redha ilahi....,
Hari ini, hujan agak lebat pada sebelah pagi....dan aku masih teragak-agak untuk pergi kerja, namun aku gagahkan diri untuk pergi kerja. Dalam perjalanan, fikiran aku masih melayang-layang memikirkan amalan yang telah aku laksanakan pada bulan puasa tahun ini....Alhamdulillah....rasanya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya....tapi tersedtik pula persoalan...adakah aku boleh istiqamah dengan setiap malan yang aku lakukan pada ramadhan ini di bulan-bulan lain yang mendatang......????
Susah nak jangka....iman manusia ada naik dan ada surutnya....semoga Allah membuka pintu hatiku....melimpahkan nur dan hidayahnya kepada ku agar aku sentiasa istiqamah dan konsisten dalam melakukan ibadah......musuhku adalah "malas"........semoga ia tidakm membelenggu diri ini untuk selamanya....Insyallah.....

Monday, August 9, 2010

Belajar Membina Blog

Assalamualaikum dan salam satu Malaysia,

Kehadapan pembaca yang dikasihi,

sebenarnya ambo baru nak belajar buat blog nie.....harap-harap masih tak ketinggalan zaman lagi.....sekadar mengisi masa lapang...dan ingin berkongsi nota-nota ilmiah daripada kuliah-kuliah teknologi yang saya sampaikan dalam kuliah saya. Semoga melalui blog ini, nota-nota pembelajaran pelajar dapat dicapai oleh semua pelajar dimana sahaja merka berada sebagai nilai tambah dalam mencari bahan-bahan berguna untuk rujukan para pelajar ketika membuat tugasan yang diberikan.

Sekian, Terima Kasih

Wednesday, November 5, 2008

Salam Perkenalan.

SALAM SEJAHTERA

Tonigt, 06/11/2008(thursday) is the beginning episode will be occurs in my life....especially as a blogger. From this covenienved are will provide in internet nowadays, I fell very eagar to share my knowledge (may it's come through my literature review) among the education person around the world.

Actually, this article just for testing of blog I haved create at the moment. I determination to maintain and will consistent written article especially about 0n-line project based learning and self directed learning. The both learning approach has a related link and will support for each others to be keep in e-learning new style in 21st century.

By the way, If somebody else already access and read my short introduction please give your comment or guide to make me writting in quality level.

Thank You.